Senin, 13 Mei 2013



?
Lambang Daerah Kabupaten Tabalong berupa sebuah perisai berbentuk jantung dengan warna dasar hijau tua dan kuning emas.
  • Perisai mengandung arti sebagai alat pelindung yang berarti Pemerintah menjamin dan melindungi kepentingan sosial, serta ekonomi rakyat dan jantung berarti sumber atau pusat kehidupan masyarakat Tabalong.
  • Warna hijau tua berarti kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Tabalong dengan kekayaan yang di kandung bumi Tabalong.
  • Kuning emas melambangkan kebesaran, kejayaan dan keagungan yang di cita-citakan oleh rakyat Tabalong untuk negara Republik Indonesia pada umumnya dan Tabalong pada khususnya.
Didalam Perisai tersebut terdapat lukisan-lukisan :
Padi warna kuning emas dan kapas,
melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan, daerah Tabalong yang sebagian besar terdiri dari masyarakat petani. Padi dan kapas melukiskan dalam satu tangkai yang terdiri dari :
o        Dua belas butir biji padi
o        Enam helai daun kapas warna hijau muda
o        Lima tangkai bunga kapas warna putih.
Rantai baja warna kuning emas enam buah berkait, menggambarkan kesatuan yang kokoh membaja dari semua golongan dan aliran yang ada di Kabupaten Tabalong pada khususnya dan Republik Indonesia pada umumnya. Jumlah mata rantai membelah berarti pula bahwa pada waktu Daerah Otonomi Kabupaten Tabalong diresmikan telah mempunyai enam buah Kecamatan.
Menara obor minyak warna hitam dan pohon karet warna coklat, melukiskan kekayaan alam yang di kandung bumi Tabalong yang telah di eksploitasi adalah minyak dan karet.
Tiang gapura warna hitam dua buah kiri dan kanan, menggambarkan letak geografis daerah Kabupaten Tabalong yang di apit dan berbatasan dengan dua buah propinsi yaitu Kalimantan Timur dan Kalimantan tengah, dimana Tabalong merupakan pintu masuk dan keluar dari dan ke propinsi Kalimantan Selatan.
Bintang bersegi lima berwarna putih, mengandung arti repleksi umum keagamaan yang menggambarkan keyakinan umat beragama, yaitu yang berkeTuhanan Yang Maha Esa dan berdasarkan Pancasila.
Sehelai pita merah tua dengan tulisan Saraba Kawa warna putih, untuk menyatakan bahwa “motto” dari lambang ini adalah “Saraba Kawa” kata Saraba Kawa adalah bahasa daerah asli yang memberi pengertian tentang perjuangan dan tekad rakyat di daerah ini untuk melaksanakan tugas kewajibannya terhdap Bangsa, Negara dan Agama. Saraba Kawa berarti serba bisa (semua tugas/pekerjaan selalu dapat di kerjakan) merupakan satu-satunya tekad dari rakyat Tabalong di dalam merencanakan dan mengawasi/memelihara bidang pembangunan mental spiritual dan pembangunan fisik material di daerah Tabalong ini.
Dua buah mandau warna putih genggam coklat bersilang dengan mata ke atas, adalah senjata ampuh yang di pakai penduduk Kalimantan, sebagai senjata pusaka dan merupakan kebudayaan nenek moyang dan melambangkan kepribadian, peradaban, keperwiraan dan kesatriaan. Dua buah mandau mengarah keatas melukiskan kesiap-siagaan dan kesaktian dalam membela dan mempertahankan hak-hak asasi Rakyat Tabalong pada khususnya dan RI pada umumnya.
Tulisan Tabalong warna putih, pada bagian atas sebelah dalam perisai di atas sebuah garis panjang mendatar yang berada di atas bintang lima, hanya untuk menyatakan bahwa lambang ini adalah daerah Kabupaten Tabalong





Gangan Paliat Khas Urang Tabalong

Kalimantan selatan merupakan daerah yang mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari kesenian, makanan, pakaian, kesenian, bahasa, mata pencaharian, dan sebagainya yang berbeda dan mungkun saja tidak dimiliki oleh daerah lain yang ada di Kalimantan selatan.Kalimantan selatan khususnya daerah Tabalong mempunyai makanan khas yang tidak kita jumpai didaerah lain yang ada diKalimantan selatan ini.
Salah satu masakan khas urang tabalong yaitu GANGAN PALIAT. Gangan paliat dijadikan sebagai masakan khas urang Tabalong, dimana asal masakan yang sesungguhnya ini dari desa KELUA.
Gangan paliat dibuat dengan bahan utamanya adalah ikan baung, dengan rempah-rempah seperti garam, gula, dan penyedap rasa lainnya.Bumbunya bawang merah, jahe, kemiri, dan kunyit, bumbu dihaluskan, kemudian ditumis dengan sedikit minyak sampai menimbulkan bau harun yang khas dari bumbu tadi.
Masukkan ikan baung yang sudah dibersihkan kemudian masukkan santan kental yang sudah disiapkan.Didalam penghidangan, biasanya gangan paliat ditambahi dengan lalapan yang terdiri atas kacang panjang, daun singkong, dan sambal terasi.
Didalam gangan paliat yang ikan utamanya adalah ikan baung, bisa juga digantikan dengan IKAN GABUS, IKAN TAUMAN bahkan bisa juga diganti dengan udang. Gangan paliat merupakan hasil dari sebuah ide , dan untuk menjadikan masakan tersebut menjadi ciri makanan khas daerah. Ide masakan ini bisa bermacam-macam tergantung pada kreativitas dari sipembuat masakan ini.
Tidak hanya gangan paliat saja yang terkenal di Kalimantan selatan, masih banyak lagi makanan yang menjdi ciri khas daerah, seperti ketupat Kandangan, apam barabai, dan itik panggang dari Amuntai.
Contoh- contoh masakan diatas belum seberapanya, masih banyak lagi masakan khas dari daerah Kalimantan selatan. Pada gangan paliat penyajiannya pun beraneka ragam, di desa Kelua sendiri warung yang khusus menjual masakan ini bukanya dari jam 10.00, dan masih jarang sekali dijual oleh urang banjar, dan biasanya dijual dipasar-pasar tradisional, seperti yang ada dipasar murung pudak dan hanya dijual pada hari minggu saja.
Resep gangan paliat:
Bahan:
1 ikan baung yang besar, 1 biji buah kelapa yang diambil santan kentalnya, 4 sendok minyak goreng untuk menumis
Bumbu yang dihaluskan:
4 buah bawang merah, 3cm jahe, 2cm kunyit, 1 sdt garam, 1 dst gula, 3 buah kemiri
Cara membuatnya:
- ikan baung tadi di potong-potong kemudian dicuci sampai bersih.
- Tumis bumbu yang sudah dihaluskan dengan minyak secukupnya, goreng sampai harum dan kemudian masukkan ikan baung seterusnya masukkan santan kental aduk terus sampai rata dan tidak boleh dilepas sampai matang.
- Akan masakan paliat dan masukkan kedalam mangkok.
Dari sekian orang yang berdagang gangan paliat di kabupaten Tabalong ini, hanya ada 2 tempat yang terkenal yaitu di Tanjung( pasar murung pudak), dan di Kelua. Tempat berjualan mereka pun rata-rata dengan lesehan, karena ditempat itu kita tidak akan menemui kursi, di situ hanya ada meja dan beratapkan tenda. Dilihat dari tempatnya yang dibilang sangat-sangat sederhana ini, tidak dipungkiri penikmat gangan paliat banyak juga yang berasal dari daerah luar kabupaten Tabalong. Ketika ditanyakan hal ini kepada si pedagang mereka menjawab ada pengunjung asal Amuntai yang sengaja datang ke warung mereka hanya untuk menikmati masakan paliat ini, mereka mengaku bahwa gangan paliat yang ada di Kelua ini jauh lebih enak dibandingkan yang ada di daerah mereka.
Gangan Paliat (2)
Setiap daerah memiliki sesuatu yang khas bisa berupa masakan, minuman, tanaman dan sebagainya. Tetapi, kekayaan khasanah budaya itu terkadang tak diketahui publik
sehingga hanya segelintir orang merasakan keberadaan Lalu, apa pula yang disebut gangan Paliat?
MENYIMAK kata gangan dalam Bahasa Banjar, maka pengertianya dalam Bahasa Indonesia adalah sayur. Membayangkan gangan, yang terlintas di benak tentu menu tambahan pelengkap makan. Nah, perihal nama gangan Paliat ini diambil dari nama khas masakan Tabalong, berasal dari Desa Paliat, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong.
Desa Paliat sendiri berjarak sekira 18 Km dari ibukota Tabalong, Kota Tanjung dan memakan waktu sekira 20 menit perjalanan normal.
Umumnya, pemilik warung gangan Paliat adalah warga Desa Paliat. Namun, mencari masakan gangan Paliat tak perlu lagi ke Desa Paliat. Karena penjual masakan itu sudah menyebar di Kabupaten Tabalong. Seperti dilakoni Hj Mariam warga Desa Paliat RT 2, yang berjualannya Jumat dan Sabtu di kawasan Terminal Transit Regional Desa Mabuun, Kecamatan Murung Pudak, sedangkan Sabtu sampai Kamis di Pasar Kelua, lalu Senin di Tamiyang Layang, Kalimantan Tengah.
Ditemui di lokasi berjualannya di samping Mal Thaybah kawasan terminal Mabuun, Ny Mariam didampingi sang suami Hj Zainuddin menceritakan, dia pernah mengikuti pameran dagang bertajuk The 5 Th SMEs’CO Festival gelaran Departemen Perindagkop, di Jakarta Convention Center dan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Yang menggembirakan, selama pameran pada 12-14 April 2007, Kabupaten Tabalong dengan menampilkan gangan Paliat mampu menarik perhatian pengunjung. Kalau kabupaten/kota lain di Kalimantan Selatan menonjolkan barang khas daerah masing-masing, justru gangan Paliat terlihat lebih diminati.
“Siang hari kan pada lapar. Jadi, gangan Paliat diserbu pengunjung bukan hanya warga Banjar. Seorang warga Jakarta, Ahmad Faruk, pemilik restoran khas Indonesia di Singapura, mengajak kerjasama untuk membawa gangan Paliat ke Singapura,” kata Ny Mariam.
Dikatakan suami Mariam, H Zainuddin kepada penulis yang sempat mencicipi dan merasakan gurihnya gangan Paliat sambil duduk lesehan, ketertarikan Ahmad Faruk disebabkan gangan Paliat mempunyai citra rasa nikmat dan hieginis. “Dia cenderung memilih penganan tidak berbau unsur kimia. Nikmat tidak berkurang tapi tinggi nilai kesehatannya. Kendati berlemak tapi diimbangi asam kuit yang mampu mengurangi masalah lambung atau gangguan pencernaan,” bebernya.
Seperti apa sih gangan Paliat? Bumbu makanan itu 80 % terbuat dari kunyit dicampur santan kental dan asam kuit. Bumbu lainnya, kemiri, laos, daun serai, cabe merah, bawang merah. Ditambah penyedap rasa, air, garam, ikan basah semisal baung, patin, pipih, haruan, udang dan lain-lain.
Cara membuat? Potong kecil kunyit dan laos, sangrai hingga kering. Lalu, ulek halus kunyit, laos, kemiri dan cabe merah, rebus matang dengan daun serai. Berikutnya, potong ikan sesuai kebutuhan, cuci ikan bersama asam kuit hingga bersih, rebus santan sampai mendidih, masukkan bumbu dan ikan beserta bawang merah (sudah dirajang), aduk merata biarkan kembali mendidih. Angkat dan peraskan asam kuit sebiji. Masakan pun sudah siap dihidangkan (sumber: http://urangwayau.blogdetik.com )

Setelah berhasil menaklukkan puluhan siswa perwakilan seluruh sekolah menengah pertama (SMP) sederajat se Kabupaten Tabalong, akhirnya terpilih sepuluh siswa terbaik sebagai duta Bumi Sarabakawa untuk bersaing di ajang bergengsi pelajar SMP se Kalimantan Selatan. Yaitu seleksi olimpiade sains nasional (OSN) tingkal Provinsi Kalsel di Banjarmasin. Hasil dari seleksi siswa antar kabupaten/kota itu menjadi perwakilan Kalsel ke ajang yang lebih tinggi, ke tingkat nasional. Namun, hanya untuk sang juara di masing-masing pelajaran yang diperlombakan, 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar